Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) secara besar-besaran untuk memenuhi produk lokal Papua, khususnya di kota dan kabupaten Jayapura.
Wadirut Bidang ADM, Umum PDAM Jayapura, Entis Sutisna, mengatakan meski saat ini tahap penyelesaian perakitan mesin bagi AMDK gelas dan botol, dan akan segera dimulainya produksi.
“Bahan baku sudah siap. Kami rencana akan mulai produksi perdana bulan Januari ini,” ujarnya, Jumat (12/1/2018).
Entis menambahkan pihaknya akan mengajukan proses perizinan, termasuk dari BPOM, SNI, dan perizinan halal. Namun, kata Entis, pihaknya menargetkan 2018, sudah memulai produksi.
"Meski belum masif, kami berharap ke depan dapat berjalan dan memasok pelayanan kebutuhan air masyarakat Papua menjelang PON 2020," katanya.
Entis menuturkan rencana tersebut dibuat untuk menggenjot produktivitas pendapatan PDAM hingga 20 persen dari Rp 780 juta di akhir tahun 2017 ini, termasuk memaksimalkan pembayaran PAD dari bantuan modal yang diberikan Pemkab dan Pemkot Jayapura.
“Tak hanya setor PAD Rp 100 juta ke Pemkot Jayapura, kami juga setor PAD Rp 200 juta ke Pemkab Jayapura. Kami juga bayar pajak air permukaan ke Pemprov Papua,” ujarnya.
Entis mengaku sudah mempunyai angka pasti berapa harga air mineral kemasan yang akan diproduksi PDAM. Namun dirinya enggan menyebutnya.
“Saya yakin pasti akan bisa bersaing dengan produk lain sebab ini milik kita to,” lanjutnya.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, menyambut positif berdirinya unit pelayanan PDAM Abepura. Adanya kantor yang baru itu dapat memberikan pelayanan air bersih secara maksimal kepada masyarakat setempat.
“Di Kota Jayapura masih belum banyak menikmati air bersih,” kata Rustan.
Ia berharap adanya kantor baru ini dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin serta berkualitas agar air yang diterima masyarakat bukan volume air banyak tetapi kualitas air juga terukur.
Selama ini PDAM hanya memberikan subsidi dan bantuan kepada pemegang saham, namun Rustan berharap pengelolaan manajemen yang bagus ke depannya dapat memberikan pemasukan kepada pemerintah daerah.
“Sampai dengan hari ini PDAM mampu memberikan retribusi Rp 100 juta per tahun. Itu pun tidak dihitung berdasarkan jumlah pelanggan,” katanya. (*)
SebelumnyaBBM Satu Harga, menjawab keluhan jauhnya perbedaan harga antar daerah |
SelanjutnyaTahun 2018, pasar otomotif Papua diprediksi menggeliat |