Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Wamena, Jubi – Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Petra Baliem, Wamena, diminta megembangkan program pendidikan lebih luas yang tidak hanya pada agroteknoligi dan agribisnis. Pengembangan itu dikaitkan dengan potensi alam di wilayah Pengunungan Tengah, Papua.
“Tidak hanya pada agroteknoligi dan agribisnis, tetapi bisa meluas ke bidang yang lain seperti peternakan, yang betul-betul bisa menjawab kebutuhan di daerah ini,” kata Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah XIV Papua-Papua Barat, Dr. Suriel S. Mofu, saat wisuda STIPER angkatan VIII, Rabu (13/12/2017)
Menurut dia STIPER Petra Baliem satu-satunya sekolah tinggi pertanian di pegunungan tengah. Ia berharap perguruan tinggi itu diperkuat dengan dukungan pemerintah dan berbagai mitra yang peduli terhadap pengembangan pendidikan tinggi itu.
“Apalagi para lulusan Stiper Petra Baliem ini memiliki potensi dan beberapa kelebihan yang dimiliki,” kata Suriel menambahkan.
Pantauannya menujukan sistem pertanian yang dikembangkan sekolah tinggi itu benar-benar organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Dengan begitu para sarjana yang dicetak dapat diterjunkan ke masyarakat membantu pengembangan program yang sinergis dengan pemerintah.
“Terutama dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian,” katanya.
Ketua Stiper Petra Baliem Wamena, Fredrik Rumbiak, menyatakan lembaga pendidikan tinggi yang ia kelola pada tahun akdemik 2016-2017 telah mewisuda 52 sarjana dari dua program studi agroteknologi dan agribisnis.
“Yang diwisuda itu masing masing 14 orang program studi agroteknologi dan 38 dari program studi agribisnis,” kata Fredrik Rumbiak.
Ia berharap para wisudawan dan wisudawati dapat mengamalkan ilmu dalam profesi secara bertanggungjawab. “Alumnus Stiper Petra Baliem Wamena harus menjadi agen perubahan bangsa, dengan bekerja keras, jujur dan disiplin,” kata Fredrik menambahkan. (*)
SebelumnyaPuskesmas Wamena kota layani persalinan |
SelanjutnyaPemkab Tolikara sumbang Rp600 juta pada Kongres Baptis 2017 |